Kamis, 01 Juli 2021

Nova

spot misterius terlihat di NGC 6946

Fenomena langit membuat denyut setiap sudut analisa yang digunakan dalam menengarai setiap keingintahuan, dan secara substansial, menggerakkan kita untuk meneliti lebih jauh tentang apa sebenarnya yang dianggap mampu mencapai titik temu. Sebuah jawaban atas permasalahan kausalitas untuk tema yang mengarah pada satu bidang persona. Al quran memberikan kunci masuk atas telaah lebih lanjut mengenai cara cerna permasalahan langit, sesuai dengan pedoman yang dianggap tidak menyimpang dari kesimpulan umum yang dianggap mumpuni untuk menerangkan fakta.

Dalam surat Al-Qaari’ah disebutkan :

(ayat 6) “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan kebaikannya,”

(ayat 7) “Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.”

(ayat 8) “Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya,”

(ayat 9) “Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.”

(ayat 10) “Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?”

(ayat 11) “Yaitu api yang sangat panas.”

Surat Al-Qaari’ah menerangkan fakta atas cara kerja gravitasi, dan lebih tepatnya adalah merupakan jalan masuk untuk menerangkan dugaan bagaimana susunan formasi bintang dan planet tempat dimana kita tinggal bekerja. Sangat penting untuk memahami dan mengetahui karena blog trajectory akan mengulas dan menganalisa lebih lanjut tentang fenomena langit yang baru-baru ini mengemuka dan membuat dunia mengarahkan teleskop untuk mencari kebenaran tentang keberadaan bintang merah super Betelguese yang sekarang berada di domain orion, yang diasumsikan sebagai calon terkuat bintang Supernova.

Sebelum mengungkap mengenai peristiwa supernova lebih lanjut, lebih dulu penting untuk mencerna cara kerja gravitasi atau medan magnet. Gravitasi penting untuk diteliti karena merupakan subjek tunggal yang menyebabkan semesta membentuk sebuah jaring. Untuk menangkap pola gravitasi lain sehingga membuat susunan formasi tata surya. Formasi membuat pola siklus yang kemudian menghasilkan berbagai macam analisa yang berkaitan erat dengan waktu, bulan dan penanggalan yang membuat kita dapat merumuskan berapa banyak hari dalam setahun misalnya, dalam suatu planet A atau B. Atau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu putaran penuh rotasi dalam suatu planet A atau B.

Melompat lebih jauh untuk membahas mengenai galaksi, intergalaksi dan yang lebih luas lagi lingkupnya, sebenarnya penting untuk menangkap jawaban atas permasalahan gravitasi dalam ruang lingkup yang lebih kecil, yaitu tata surya. Karena pada prinsipnya, cara kerjanya sama tidak jauh berbeda.

Tata surya, terdiri dari bintang dan planet. dan bagaimana gugusan formasi tercipta? Quran surat Al-Qaari’ah ayat ke 6 dan 8 menjelaskan tentang takaran timbangan berat amal kebaikan. Namun sebelum kita mengulas lebih jauh, blog trajectory mengingatkan bahwa bahasan menggunakan pendekatan ontology dengan mengusung konsep persona untuk mencari sebuah bentuk ideal yang dapat dijelaskan sebagai bentuk wujud atas fakta. (pembaca bisa membaca konsep persona pada tulisan Ontology Al-Fajr)

Yang blog trajectory maksud disini adalah Neraka. Neraka adalah kutukan atas perbuatan jahat dalam nomenklatur teology namun, sesuai dengan konsep persona, blog trajectory membaca Neraka dalam bentuk yang dapat dilihat sesuai dengan penelusuran ontology dalam pencarian sebuah bentuk konkret yang dapat dibuktikan.

Neraka dalam bahasan Al-quran, merupakan konsep yang tergambar jelas sebagai perwujudan panas, karena unsur api yang menyala-nyala. Dalam konsep manifestasi umum, skala yang dimaksud sangat besar dan bukan api yang sengaja dibuat untuk membuat kita hangat atau untuk memasak. Tetapi api yang membakar dan mengutuk, sampai-sampai tidak ada satupun yang mampu keluar selamat dengan tanpa gosong atau hangus dan bahkan habis menjadi abu. Dalam perspektif teologi, mendekat kepada neraka adalah hangus, hilang, musnah tak berbekas. Tidak selamat adalah kutukan pasti, atas kesembronoan karena sengaja mendekat atau mencoba mendekat kepada api neraka.

Parameter yang demikian membuat blog trajectory mengungkap wujud dengan menguak materi mengenai sistim tata surya dan karena itu satu-satunya yang mampu menjelaskan skala api neraka yang sedemikian masif, besar dan mengutuk. Adalah bintang atau Matahari, sebuah penjelasan paradoks atas pendekatan teology, dan itu lebih dikarenakan subjek penelusuran ontology memang menginginkan hal yang lain. Yaitu bentuk yang dapat dijelaskan, atas panas api dalam skala yang luar biasa menyala-nyala.

Qs: Al-Qaari’ah ayat 6 menjelaskan bahwa “berat timbangan amal kebaikan”… kemudian dilanjutkan dengan ayat ke 7 “maka ia berada dalam kehidupan yang memuaskan.” Ayat 8 selanjutnya mengungkap bentuk ”…ringan timbangan kebaikan,” ayat 9, “…tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.” Sedangkan neraka hawiyah dijelaskan pada ayat 11 adalah "api yang sangat panas.”

Berat dan ringan adalah massa dan ayat 6 dan 8 Qs: Al-Qaari’ah tersebut menjelaskan kunci bagaimana pola formasi bintang dan planet tersusun.

Sedang kata “orang” dalam ayat 6 dan 8 Qs: Al-Qaari’ah  adalah perumpamaan yang merujuk pada bentuk planet sehingga, dengan membuat perumpamaan, rumusan atas susunan dan pola simpul yang melibatkan maksud gravitasi menjadi dapat diungkap.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa “Hawiyah”, adalah bintang,  “orang” adalah perumpamaan planet, sedangkan “timbangan amal” adalah tingkat gravitasi.

Bobot yang berat, dari massa suatu planet atau benda semesta pada ayat 6 Qs: Al-Qaari’ah menyebabkan ia berada pada posisi yang menjauh dengan bintang atau matahari. dikatakan dalam ayat ke 7 “maka ia berada dalam kehidupan yang memuaskan.” dan sebaliknya, bobot yang ringan akan membuat ia – planet atau benda semesta - pada ayat 8 Qs: Al-Qaari’ah, mengambang pada posisi yang cenderung dekat dari bintang atau matahari. dikatakan bahwa, “…tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah” dalam ayat ke 9.

Polanya teratur dan memiliki kecenderungan untuk menjadi tolok ukur dalam menjelaskan berbagai macam fenomena yang berkaitan dengan tingkatan gravitasi. pola gravitasi matahari menciptakan jaring untuk menangkap planet dan membuatnya beredar sesuai dengan massa yang dimiliki. Jika planet terperangkap masuk dalam jaring formasi bintang, prinsip hukum gravitasi yang tertuang dalam Qs: Al-Qaari’ah barulah bekerja.

Bahwa planet dengan tingkatan gravitasi yang ringan akan cenderung beredar dekat dengan bintang, sedangkan planet dengan tingkatan gravitasi yang berat akan beredar pada posisi yang jauh dari bintang.

Apabila ia tidak terperangkap masuk, dalam takaran berat dan ringan, ia - benda semesta - tidaklah dapat ditakar. Sesuai dengan Qs: Al-Qaari’ah, yang termasuk tidak berat atau tidak ringan, berarti tidak dapat diukur. Dalam hal ini memiliki materi yang berbeda - yang membuat daya tolak - dan bukanlah merupakan suatu massa dimana ia dapat iikat dan masuk dalam gugusan formasi bintang. Bisa jadi ia mengambang membentuk suatu pola dan siklus tertentu, namun dalam wilayah di luar formasi bintang. Jika tidak terikat dan membuat daya tolak, benda semesta tersebut membuat gugusan formasi bintang menjadi titik tumpuan untuk pacu lompatan. Jika setiap gugusan formasi bintang, tidak dapat mengikat benda semesta tersebut, maka jarak antar gugusan formasi bintang adalah area dimana benda semesta tersebut membuat pola siklus. Disitulah benda yang tidak dapat diikat mengambang dan beredar.

Pola yang sederhana menjelaskan bahwa daya tolak pacu lompatan dari 2 gugusan formasi bintang, akan membuat benda semesta yang mengambang diantara 2 gugusan formasi bintang tersebut, mau tidak mau membuat pola pegas rapat renggang, atau terlihat mendekat dan menjauh, jika meneropong dari teleskop dengan membuat rentang perbandingan berdasarkan kecerahan cahaya.

Metode tersebut, dikenal dengan nama Luminosity.

Nova adalah fenomena terang dan redup dari suatu bintang dalam suatu kurun waktu yang lama, berpuluh-puluh tahun bahkan bisa mencapai ratusan ribu tahun. Atau sebaliknya dalam kurun waktu yang sangat singkat saja. Fenomena perubahan kecerahan cahaya dari suatu bintang bisa diakibatkan oleh pola siklus rapat renggang.  Dan pada kenyataannya, teleskop akan membaca bahwa bintang tersebut akan terasa dekat, jika intensitas kecerahan cahaya menjadi lebih terang, dan terasa menjauh apabila intensitas kecerahan cahayanya melemah.

Supernova kali ini masuk dalam topik bahasan karena fenomena tersebut adalah dugaan terdekat untuk menjelaskan tentang bintang barat dan kemungkinan penjelasan fenomena kapan bertemunya dengan bintang timur. Nova adalah bintang terang yang tiba-tiba redup, atau sebaliknya, bintang redup yang tiba-tiba terang disebabkan oleh dinamika siklus, mendekat dan menjauh atau dalam jaring dua gaya tarik gravitasi, bahasa dinamika siklus Nova adalah rapat dan renggang. Jika Nova adalah siklus, berarti Nova membuat sebuah pola. Pola selalu berulang dan membentuk sebuah grafik yang menjelaskan waktu dan bentuk dari pola siklus itu sendiri. Meskipun domain waktu untuk satuan ukur sekarang, tidak tampak, nova akan tampak suatu saat. Atau bahasa sebaliknya, jika nova nampak dalam satuan waktu sekarang, karena siklus, ia akan kembali tidak nampak suatu saat menyesuaikan dengan pola siklus.

ilustrasi animasi

Dalam penjelasan literatur disebutkan bahwa bintang mengalami reaksi kimia, dan karena ukurannya raksasa, reaksi kimianya otomatis raksasa. Bintang membakar sejumlah bahan-bahan nuklir diintinya untuk menghasilkan berton-ton energi, sehingga inti menjadi sangat panas. Panas menghasilkan sekam tekanan dan tekanan tersebut menjaga bintang untuk tetap bekerja sebagaimana mestinya. Namun,inti yang tiba-tiba mengalami penurunan daya, membuatnya kehilangan energi sekam untuk menjaga tekanan tetap pada takaran yang seharusnya. Penurunan energi yang tiba-tiba menyebabkan sekam penjaga tekanan hilang dan itu artinya bintang akan membuat lompatan daya kejut. Dimana bintang membuat sebuah ledakan yang cahayanya akan menjadi cerah sesaat sebelum akhirnya hilang. Fenomena yang demikian dalam literatur dinamakan Supernova.

Fenomena supernova paling awal dalam catatan ditemukan oleh seorang astronom Cina yang mengamati fenomena langit pada tanggal 4 Juli 1054 M yang mana sekarang sisa-sisa supernova tersebut dapat dilihat dan dikenal dengan nama nebula kepiting. Terletak dilangit dekat rasi bintang Zeta Tauri.

Berdasarkan tahun pengamatan, Supernova tersebut dinamakan SN 1054 atau Supernova 1054. Kejadian peristiwa tercatat dalam dokumen dari dunia Arab, astronomi kontemporer Tiongkok, dan juga oleh literatur jepang yang ditemukan 300 tahun kemudian.  Selain itu pada abad 15 ada sumber-sumber eropa dan piktograf yang terkait dengan budaya Puebloan (Puebloan adalah kota yang dibangun penduduknya dilereng-lereng tebing dengan menggunakan bahan dari batu dan tanah) yang ditemukan didekat situs Penasco Blanco di New Mexico, yang menguatkan dugaan.

Literatur budaya Asia lain mencatat berbagai ledakan malam yang fantastis. Tapi ratusan tahun kemudian sebelum karya ilmuwan perintis seperti Edwin Hubble menghubungkan teks-teks tiongkok awal, dengan peristiwa astronomi yang mereka amati, secara keseluruhan, delapan supernova di galaksi Bima Sakti telah berhasil diidentifikasi berkat kesaksian tertulis selama bertahun-tahun.

NGC 6946 adalah fenomena serupa yang ditemukan oleh Astronom Jerman William Herschel pada 9 September 1798. Kadang disebut sebagai galaksi kembang api dikarenakan seringnya terjadi peristiwa dimana bintang tiba-tiba menjadi terang. NGC 6946 termasuk galaksi spiral menengah dengan inti terang kecil yang berlokasi dilangit melintasi batas antara konstelasi utara Cepheus dan Cygnus. Jaraknya dari bumi sekitar 25,5 juta tahun cahaya. Sepuluh supernova telah diamati muncul terlihat sejak abad ke 20 dan awal abad 21. Mereka adalah SN 1917A, SN 1939C, SN 1948B, SN 1968D, SN 1969P, SN 1980K, SN 2002hh, SN 2004et, SN 2008S, SN 2017eaw.

Yang menarik adalah selama tahun 2009, sebuah bintang terang didalam gugusan NGC 6946 berkobar selama beberapa bulan menjadi satu juta kali lebih terang dari matahari. Namun tak lama kemudian memudar dengan cepat. Pengamatan dari teleskop luar angkasa Hubble menunjukkan bahwa bintang tersebut tidak bertahan, meskipun masih ada beberapa jejak emisi inframerah di monitor dari posisinya.

Peristiwa supernova lain yang teramati adalah bintang merah super atau red supergiant yang beradius 900 kali lebih besar dari matahari. jika matahari kita sebesar itu, maka permukaannya akan hampir menyentuh planet Jupiter. Bintang merah super tersebut adalah Betelguese, yang berjarak 640 tahun cahaya dari bumi, atau bisa dikatakan yang terdekat dari semua Nova yang berhasil diamati. Betelguese masuk dalam daftar 12 bintang pada tingkat kecerahannya di rasi Orion, namun baru-baru ini redup secara drastis pada tingkat terendahnya dan turun ke peringkat 21.

Betelguese paling sering disebut dalam catatan selain berkategori supergiant, juga  dikarenakan jaraknya yang terdekat sehingga memungkinkan peralatan yang paling sederhana sekalipun untuk dapat mengamati secara langsung. Beberapa bintang berputar sangat cepat karena pasang surut yang diakibatkan oleh bintang pendamping, namun Betelguese berbeda, Betelguese tidak memiliki pendamping. Pada tahun 2016, ada pendapat yang mengungkapkan bahwa beberapa bintang di sekitar Betelguese, hilang karena Betelguese memakannya. Belum ada bukti mengenai kebenaran peristiwa tersebut memang, tapi penelitian terbaru mengungkap dugaan yang dapat memperkuat ide tersebut pada landasan yang lebih kuat.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Manos Chatzopoulos dari Lousiana State University, mengatakan dalam laporan Jurnal Astrophysical bahwa Betelguese dapat menelan bintang yang bermassa 1-4 kali massa Matahari, lebih lanjut Manos mengungkapkan, selama ekspansi massa dalam jutaan tahun terakhir, tentu ia - Betelguese - akan memakan apapun di orbit yang cukup dekat, yang bisa dengan mudah memasukkan bintang lain.

Pendapat bertentangan mengungkap bahwa rasi Orion sangat terkenal dengan kumpulan bintang bercahaya biru namun Betelguese tepat berlokasi dibahu sebelah kiri. Betelguese bukanlah jenis bintang dengan cahaya biru akan tetapi merah. Warna merah diantara kumpulan bintang biru dipandang aneh, dan berdasarkan beberapa catatan analisa, Betelguese adalah bintang yang diduga mengalami reduksi kecerahan cahaya dan akan segera meledak menjadi supernova.

Namun pendapat Manos dan timnya justru mengungkap fakta bahwa Betelguese adalah bintang kanibal. Penelitian mengenai catatan kuno mengungkap bahwa aksi kanibal Betelguese diduga terjadi sekitar 100.000 tahun yang lalu, dimana Betelguese menelan bintang yang agak lebih masif dari Matahari. Dengan asumsi bahwa Betelguese adalah bintang kanibal, disesuaikan dengan waktu peristiwa tersebut berlangsung, yaitu terjadi pada sekitar waktu manusia modern meninggalkan Afrika. Jaman tersebut dikenal dalam teori sebagai jaman Out of Africa.

Teori Out of Africa menyebut bahwa homo sapiens adalah spesies manusia modern yang merupakan nenek moyang kita. Saat mereka muncul 120.000 tahun yang lalu, bumi mengalami lonjakan populasi, namun afrika yang saat itu hijau mengalami kekeringan yang mengancam keberlangsungan hidup dan memaksa mereka untuk berpindah tempat.

Asal usul manusia modern dari Afrika kini adalah model yang paling diterima dalam paleontropologi, untuk menggambarkan asal-usul dan penyebaran dini manusia modern. Teori Out of Africa dalam dunia akademis disebut juga Recent African Origin (RAO). Yang memuat hipotesis bahwa manusia memiliki asal-usul yang tunggal (monogenesis), yang juga pernah dirumuskan oleh Charles Darwin dalam Descent of Man (1971). Paham ini bersifat spekulatif sampai tahun 1980-an, ketika dibenarkan oleh penelitian atas DNA mitokondria pada manusia masa kini, dipadukan dengan bukti-bukti yang didasarkan pada antropologi fisik atas spesimen kuno.

Penterjemahan genetika dan bukti fosil menunjukkan bahwa perkembangan homo sapiens purba menjadi manusia hanya terjadi di Afrika, antara 200.000 sampai 150.000 tahun lalu. Bahwa anggota dari satu cabang homo sapiens meninggalkan Afrika antara 120.000 sampai 60.000 tahun yang lalu. Dan bahwa dalam perjalanan selama dalam kurun waktu tersebut, homo sapiens menggantikan populasi manusia yang lebih dini seperti manusia Neanderthal dan homo erectus.

Catatan mengenai migrasi besar-besaran tersebut dilaporkan terjadi bertepatan dengan aksi kanibal yang dilakukan oleh bintang Betelguese.

***

Mencari penjelaskan tentang fenomena bintang barat yang berpapasan dengan bintang timur artinya mencari penjelasan atas siklus 2 bintang sehingga terungkap titik temu dimana waktu terungkap, sedangkan fenomena terang dan redup adalah penjelasan atas jarak dimana bintang yang terang berarti berada pada jarak yang sedang mendekat, sebaliknya kecerahan cahaya yang berkurang artinya adalah dalam rentang jarak yang sedang menjauh.

Fenomena nova menjelaskan tentang kecerahan cahaya yang meningkat dan berkurang dengan menambahkan analisa kimia terhadap perubahan materi yang diakibatkan oleh hilangnya tekanan pada inti bintang. Jika perubahan atas kecerahan cahaya tidak melibatkan rapat dan renggang bentangan suatu jarak, tetapi murni reaksi kimia, dugaan menguat bahwa Nova bukanlah bintang barat yang terkenal yang selama ini kita cari-cari. Tetapi jika Nova adalah bintang yang hilang dan muncul karena siklus dan bentangan jarak, dugaan mengerucut bahwa Nova adalah bintang barat fenomenal yang terkenal, termasyur dan tersohor yang selama ini kita cari-cari keberadaannya.

Mayuukha Illaiya Mirabbi

Minggu, 16 Mei 2021

Parcel Lebaran

Blog Trajectory Mengucapkan : 

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, 

Minal Aidhin Wal Faidzin, 

Mohon Maaf Lahir dan Batin.

 





Parcel Lebaran : Winamp Skin

File bisa didownload di link berikut,

Extract RAR file setelah didownload, lalu copy/instal di...
C: --> program files --> winamp --> skins

Untuk melihat skin yang sudah diinstal : 
Buka winamp --> klik kanan --> pilih menu skins --> klik winamp skin yang sudah di instal.

Selamat Mencoba.

Salaamun Alaikum

Senin, 19 April 2021

Slave Dinamica


(Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?” (QS: Al Anbiyaa’ ayat 52)

Mereka menjawab: “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya.” (QS: Al Anbiyaa’ ayat 53)

Bagaimana segala sesuatu bermula, darimana kita memulai, dan bagaimana hal tersebut berulang-ulang, seuntai kata ibarat cermin yang menandai paras. begitupun sebaik atau seenggan apa paras mencoba untuk bersolek. Seuntai kata itulah yang keluar, membuat makna, dimaknai, membuat perbedaan, mengundang simpati, dapat diterima, dan mengguncang keseluruhan situasi. Menyebar bak panen raya, ditanam, disemai, dituai dan kemudian berdilema, ketika paras enggan untuk bersolek. Dunia sudah terlanjur membuat retorika baru, atas keanggunan nomenklatur. Dan ketika itu terjadi, pesolek dengan paras terbaiklah yang masyur namanya. Tidak mungkin tidak…

Ikut dan mengikut dibelakangnya, lalu menempa, membuat gagasan akan keterbaruan, berdasarkan ketidakelokan,  yang meranggas dan mencoba untuk mengikis. Namun, pesolek di depan cermin selalu memiliki cara untuk memaknai ketidakselarasan, dan mencoba untuk berdebat, dengan tata cara yang sudah terlajur disusun.

Dalam acara perjamuan, menu masakan adalah tema utama, kemudian cara tuan rumah dan tamu berpakaian, peralatan makan, menandai resmi atau tidaknya, sebuah cara untuk mengisi kekosongan perut. Padahal cara yang paling relevan makan ialah bagaimana membuat perut kenyang, dan bukan bersendau gurau dengan status yang menonjol melalui menu yang disediakan oleh koki terbaik, bumbu dengan kadar pas terbaik, pakaian resmi koki, dan saat disajikan, pakaian koki sama sekali tidak tersentuh wajan gosong, ceceran bumbu, belepotan tepung, dan yang mengganggu menjijikkan saat dipandang, karena tidak mencerminkan retorika bergurau kelas atas. Padahal yang paling tersiksa disini adalah si koki itu sendiri.

Bukan…dan bukan hanya si koki. Penikmat hidangan adalah orang yang paling kelaparan di dalam ruang makan yang dihiasi lilin dan berbagai aroma penggugah, desain bersih meja dengan taplak sutra dan piring putih, lengkap dengan gelas kristal, dan sendok garpu mengkilat yang menandai bahwa benda tersebut tampak lama sekali tersimpan rapi dan jarang digunakan. Plakat atas kedermawanan melekat di dalam kantong, tanpa merasa terganggu bahwa mungkin, ada kemungkinan bahwa isi kantong bakal terkuras habis setelah melahap masakan. Menggerutu mungkin, atau setidaknya meninggalkan omelan untuk si koki yang kurang becus dalam meracik masakan, saat kantong terkuras habis. Apa mau dikata? Menyesal adalah perkara kemudian…

Kelaparan yang mendera tidak diapa-apakan sebelum koki berganti baju resmi saat penyajian. Dan begitu tersaji…mereka lupa bahwa lapar membuat mereka seharusnya beringas untuk satu asupan atas satu sajian menu. Soalnya ya gara-gara itu tadi, pakaian yang dikenakan berkelas dan status dari acara perjamuan juga berkelas. Mereka menelan ludah untuk mencoba ingat, bagaimana seharusnya menikmati masakan kelas atas. Mereka mencoba mengikis rasa lapar sedikit demi sedikit, bertahap, bergiliran, irama dimulut disesuaikan sebelum ditelan dan masuk ke perut. Tempo kunyah menjadi acuan bagaimana runutan atas permasalahan kesopanan dan adab bisa menjadi pilihan…berkelas atau rendahan.

Lalu…darimana adab begini berasal?

Saat itu terjadi, saya sedang duduk di lincak kayu saat sore, yang memang ditaruh diluar rumah sehingga seringnya kehujanan, atau kalau langit tidak sedang memburu, paling hanya terkena percikan air hujan yang menetes di tanah. Dan saat musim kemarau, teriknya matahari membuat celah rekahan nampak terlihat lebar seperti kayu usang.

Ditemani secangkir kopi susu, namun tidak sampai pekat sepekat latte italia karena toh resepnya menyesuaikan selera. Latte adalah dinamika adab atas sebuat citra sedangkan kopi susu adalah bahasa orang awam, yang seringnya mangkal di warung tegal…mungkin. Namun soal tempat mangkal, diluar kebiasaan berkerumun yang membuat celoteh mekar bak bunga mewangi ke mana-mana, kopi susu memang kadar mentah dalam membuat penghargaan atas asal mula bahan baku. Ya cuman kopi dan susu…tidak ada yang lain. Sedangkan latte adalah merk yang orang awam penasaran atas bentuk dan rasa. Keluar rumah pergi ke warung tegal anda akan ditertawakan kalau mencari latte. Soalnya pemilik warung tidak menghargai latte, sebagaimana mereka menghargai bentuk awal bahan baku kopi susu.

Anda harus pergi ke tempat setidaknya sekelas café, yang resmi menyediakan olah ulang nama yang bahan dasarnya sama dengan kopi susu. Latte…

Cemas saat peracik kopi menyeduh dan sesudah disajikan, kita berseloroh karena rasanya yang tidak begitu asing…yaaah, sama kaya kopi susu bikinan aku dirumah. Ya sudah… saya sudah ngerti latte sekarang dan seberapa berkelas rasa, cara penyajian dan tempat yang menyajikan.

Sekilas menerawang pengalaman di café mencari kopi susu bermerk, sambil memandangi kopi susu yang saya bikin tadi, saya mencari bentuk terbaik dari wujud yang bisa dipahami dari cara marketer memburu kegelisahan hasrat manusia. Meninggalkan bahasa lama dalam memulai cara pandang, atau dengan sedikit sentuhan modern, menutupi cara lama dengan penampilan dan bahasa yang sama sekali baru.

Momentum adalah apa yang coba dimanfaatkan para retail atau marketer kelas ecek-ecek, sedangkan cara membangun momentum adalah urusan para marketer perusahaan kelas atas. Mereka yang membangun trend dan mencoba mempertahankan untuk menghasilkan penjualan dalam jumlah yang sangat banyak. Jika dimungkinkan selamanya trend menguat namun titik beku atas pandangan usang karena tampilan yang itu-itu saja, adalah cara masyarakat majemuk bosan melihat sesuatu. Oh iya…trend menyentuh hampir seluruh lapisan masyarakat, dan tanpa ada celah, mereka mempengaruhi seluruh kebudayaan tanpa memandang perbedaan suku, bahasa, dan bahkan warna kulit. Trend adalah pandangan yang paling mudah diterima tanpa mengungkit-ungkit asal usul dan seberapa berkelas atau seberapa rendahan kelihatannya. Asal nongol mengusung tema “waaah”…trend adalah yang paling diburu.

Trend juga menampik kelengahan isu dan berkembang berdasarkan asumsi bahwa apa yang paling laku, justru memainkan isu itu sendiri. Trend adalah pemain yang paling cemerlang dan berdasarkan data akurat atas keabsahan norma dalam tata cara berdagang, toh bahasa yang tidak berdasarkan data dianggap hilang dari rumus keberadaban trend dan marketing, dan jika tidak membuat pernyataan atas dasar data yang relevan, bahkan pikiran yang paling wajar pun dianggap tidak pantas untuk diterima. Karena itulah setiap pernyataan yang berasumsi marketing, harus menyertakan laporan data. Termasuk yang paling tidak penting untuk dimasukkan dalam laporan. Pokoknya data…jangan sampai tidak ada.

Pernah saat saya masuk kuliah…saat masuk, seorang dosen saya memperkarakan kata pokok yang sama sekali tidak menyasar toleransi yang berdasarkan fakta. Pokok mengalihkan perhatian, pokok mencoba melaikan fakta. Namun jika kata pokok dipakai untuk menyertakan data dan fakta, saya rasa bu dosen tidak akan keberatan dengan kata pokok dan tidak memperkarakannya.

Apa yang dicerna dan dipahami tidak dibangun dengan terburu-buru, tapi membuat kesimpulan awal atas bagaimana cara orang berkerumun. Marketer mencoba mencari cara, dan keberhasilannya ditandai dengan bagaimana cara membuat orang-orang berkerumun. Itulah trend…

Sekitar awal 1980an, saya ingat betul bahwa sebelum televisi menjadi era, diikuti dengan lakunya berbagai macam merk televisi, antena, dan perangkat pendukung lainnya, orang-orang diperkenalkan dengan bioskop ramah kantong gratisan, setiap peringatan hari-hari spesial tertentu, seperti hari kesaktian pancasila. Dimana kita dipaksa dengan suka cita, berkumpul di setiap tanah lapang, untuk menonton film bertema KB atau apalah yang intinya mengajarkan apa yang “orang atas” ajarkan ingin kita ikuti. Orang atas yang memainkan peran, sedangkan saya, masyarakat tidak perlu menampik apa yang sedang mereka coba mainkan. Toh tidak mengandung kerugian.

Begitulah caranya…

Trend dibangun tidak untuk kita terikat oleh apa yang kita coba peringati sampaikan, tapi membuat kita tertarik oleh gambar bergerak pada selembar lebar kain yang terlihat memiliki nilai cerita yang membuat kita mengerti sesuatu, atau membuat kita mengerti apa yang orang atas coba kabarkan ke keseluruhan lapisan masyarakat. Saya tidak melihat itu kampanye, betul…saat itu saya masih SD, jadi saya menampik untuk mengerti.

Yang saya mengerti adalah, setelahnya tetangga saya pada beli televisi begitu pula dengan kakak saya yang alhamdullilah sudah diberi rejeki untuk mampu membeli televisi, meskipun bekas, tapi masih bisa menjadi hiburan pelepas main petak umpet dan patil lele. Yah maklum, karena saya masih SD, Jadi tidak ngerti yang lain kecuali bermain. Tidak ada yang ngomong, saya harus mencari nafkah pada saat itu termasuk orang tua saya. Main sono sajalah…

Menilik dunia melalui berita, menonton film, suer…saya tidak mengerti bahwa pada saat itu dunia mencoba berkirim kabar. Yang membuat saya mengurungkan niat untuk mengunjungi Negara tetangga dalam daftar cita-cita saya, karena saya sudah melihat penampakan Negara tetangga melalui televisi. Namun akhir-akhir ini, saya merasa bersalah, jika hanya melihat keindahan dunia hanya dari kabar televisi. Saya merasa janggal jika tidak menambah pundi-pundi devisa kapital akun Negara tetangga dengan berkunjung hanya karena televisi.

Banyak orang yang cerita kalau dunia televisi sebenarnya adalah undangan untuk saya dan yang lain agar mengunjungi Negara tetangga. Karena itulah mereka sibuk beriklan. disana…yaah siapa tahu? Semoga saya diberi banyak rejeki sehingga tidak membuat iklan mereka - Negara tetangga - sia-sia termasuk, menambah pundi-pundi devisa capital akun mereka.

Hal ini terpikirkan hanya saat saya duduk bersantai di lincak depan rumah saat sore. Orang lalu lalang sepertinya baru pulang dari kesibukan aktivitas mereka, dan saya masih seperti biasa menyapa dan tersenyum saat mereka lewat. Tak tahu mengapa tapi kata orang tua, itu lebih sopan dan bersahabat daripada saya diam saja tidak menyapa dan tersenyum membiarkan mereka lewat. Itulah yang mereka ajarkan sampai saya tidak cukup mengerti cara mencerna cara sopan dan bersahabat yang lain. Dan memang, itulah yang menjadi acuan bagaimana beradab dalam pergaulan bermasyarakat.

***

Cukup lama saya memandangi kopi susu saya, tanpa meminumnya dan saat disruput, sudah mendingin…yaah tak apalah karena saya memang bermaksut menunggu magrib saat berbuka puasa. Tapi ya gitu…kelamaan jadi mendingin.

Salaamun Alaikum

Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1442 Hijriyah.

Sabtu, 20 Maret 2021

Sapa Malaikat. Secepat apakah mereka?

Malaikat yang digambarkan bersayap

Sosok malaikat sebenarnya dijabarkan sebagai utusan atau representasi pembawa wahyu yang kemudian dikategorikan menjadi beberapa nama berdasarkan tugas atau wahyu yang dibawa. Dalam banyak cerita, setiap rasul yang berpengaruh, selalu didampingi atau pernah didampingi oleh sosok Malaikat. Dengan mengatasnamakan Allah, Tuhan YME, malaikat menyampaikan wahyu yang dimaksud, untuk agar rasul melanjutkan menyampaikan isi wahyu tersebut.

Quran menjelaskan malaikat sebagai makhluk dengan keunikan terutama yang paling terlihat membuat terperangah adalah kecepatannya yang begitu luar biasa. Kecepatan menyampaikan wahyu dijabarkan seolah-olah menjadi tidak memiliki jarak dan dalam berbagai cerita juga dikembangkan sebuah kepastian bahwa, wahyu yang disampaikan oleh malaikat pasti tidak akan mungkin terjadi keterlambatan. Meskipun dalam dunia kita, semenjak ditemukannya waktu yang dihitung kepastiannya, seolah-olah istilah terlambat adalah subjek yang paling sering disinggung dan disindir. Namun malaikat yang sangat cepat, tidak pernah mengerti seserius apa kata terlambat dalam dunia kita yang terikat oleh waktu pada saat ini.

Jika malaikat merefleksikan jarak, bisa dikatakan ia berdilema dengan permasalahan klasik manusia yang bernama waktu, namun sebagaimana cerita yang dibangun, malaikat tidak terikat oleh jarak, sehingga ia -  malaikat -  tidak semenarik sebagaimana kita bercerita mengenai keindahan pemandangan alam dalam perjalanan. Jika waktu menjadi tak nampak, maka jarakpun otomatis menjadi tidak nampak, maka tidak ada yang bisa diceritakan semenarik apa perjalanan malaikat karena ketiadaan jarak, berarti ketiadaan pemandangan pada setiap perjalanan yang menempuh jarak. Jarak yang hilang membuat waktu tidak tercatat, dan sesuai dengan simbol yang terlihat, malaikat dalam hal ini bergerak sangat cepat.

Dalam berbagai telaah modern mengenai waktu dan dunia dimensi, sosok lubang cacing atau lorong waktu, adalah representasi jalan tembus atas masalah kecepatan yang sedemikian tidak masuk akal. Namun bergerak dengan kecepatan yang luar biasa juga menjadi kendala untuk setiap makhluk yang terikat oleh gravitasi. terutama bobot yang dibutuhkan yang  melahirkan daya tolak terhadap daya ikat gravitasi tidak ada sama sekali. jika lubang cacing adalah arah yang menuju pada adanya perjalanan menuju dunia lain, jalan tembus tersebut harusnya adalah daya tarik berlawanan yang memiliki daya ledak kekuatan hisap dengan keharusan bahwa itu sangatlah luar biasa. Sayangnya, daya hisap yang luar biasa menarik bobot yang luar biasa pula sehingga, massa benda yang terhisap pun akhirnya tidak sedikit. Kemungkinan tidak hanya menarik makhluk tetapi juga benda disekitar tempat makhluk tersebut berada.

Ledakan daya tolak berlawanan yang dimiliki benda melahirkan gerak cepat momentum. momentum berasumsi bahwa semakin cepat ia bergerak atau menolak, sangat ditentukan oleh massa atau bobot benda tersebut. Massa yang ringan, tidak akan menghasilkan kecepatan tinggi, yang dapat membuat waktu seolah-olah menjadi tidak berarti. Sehingga massa dengan kadar bobot yang besarlah yang dimaksut memenuhi unsur untuk menghasilkan daya gerak berkecepatan tinggi.

Sedangkan disisi lain, materi yang menarik menciptakan jalur yang disebut lubang cacing, dengan massa yang lebih besar untuk mendukung gerak cepat momentum terjadi. Materi yang menarik benda yang bermassa tinggi, haruslah bermassa lebih tinggi. Dan jika massa adalah gravitasi, materi atau benda dengan massa yang tinggi, secara otomatis menarik bukan hanya makhluk atau benda di sekitar makhluk, tetapi gravitasi itu sendiri. Hal tersebut tidak mungkin ada di dunia tempat kita terikat gravitasi, atau dilakukan oleh mahkluk yang jelas-jelas masih terikat oleh gaya tarik gravitasi.

Jadi mengharap kehadiran lubang cacing atau jalan tembus ke dunia dimana jarak tidak menjadi masalah otomatis mustahil. Pada saat tidak adanya bobot daya tolak gravitasi yang memadai, atau tidak adanya daya tarik materi lain dengan tingkat gravitasi yang lebih tinggi.

Celakanya begini…sejak kita lahir, tubuh kita (makhluk bumi) memiliki materi yang menyesuaikan materi gravitasi dimana tempat kita berasal. Kita tidak akan pergi jauh, atau dalam kondisi yang masih utuh dapat ditolerir, kita hanya dapat melompat sejauh sebatas tempat yang sejenis, atau kondisi yang sejenis dan dengan satuan ukur yang memiliki pola yang serupa saja. Dan jika kita mau meniru malaikat, yang memiliki konsep kecepatan yang tidak terikat gravitasi, kita harus memenuhi beberapa unsur. Unsur yang pertama adalah kita harus menolak daya tarik. Kedua, kita harus memiliki landasan dimana daya tarik adalah daya tolak ditempat kita berpijak. Yang ketiga, kita adalah massa gravitasi itu sendiri, dengan bobot yang masuk akal untuk melahirkan kecepatan yang dimaksud, (atau setara malaikat).

Jika salah satu aspek hilang maka kecepatan malaikat yang diinginkan tersebut tidak akan mungkin tercapai. Dan dengan asumsi bahwa keterikatan terhadap gravitasi adalah fitrah kita orang atau manusia, maka mustahil malaikat berasal dari kalangan kita orang atau manusia. Kita menghargai waktu dan mengerti betul arti dari kata terlambat. Sangat berbeda dengan konsep malaikat yang dikonstruksikan sama sekali membuat waktu seolah-olah menjadi tidak berarti dan juga, tidak mengenal arti kata terlambat.

Quran menceritakan malaikat sesuai kecepatannya yang diceritakan secara bertahap, mulai dari surat awal, tengah sampai akhir dan kecepatan pada saat surat awal tidak secepat pada saat malaikat diulas pada surat tengah dan akhir. Semakin lama, semakin tebal terjemahan Quran yang kita baca, (masuk ke tengah dan akhir) kita akan mendapati bahwa kecepatan malaikat, semakin lama akan sangat semakin luar biasa cepat.

Secepat apa…?

Yang mewakili surat awal adalah,

Surat Al-baqarah ayat 248

“Dan nabi mereka mengatakan kepada mereka, Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, tabut itu dibawa oleh Malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.”

Surat Al-baqarah ayat 249

“Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa diantara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku. Maka tatkala thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata, “tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan jalut dan tentaranya.” Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Surat Al-baqarah ayat 248 tersebut mengkisahkan tentang Thalut yang akan menjadi raja dengan mengalahkan Jalut. Dan pada saat itu terjadi, Thalut memiliki tabut yang dibawa oleh malaikat. Ayat berikutnya Surat Al-baqarah ayat 249 menceritakan tentang sungai dan bahwa barangsiapa meminumnya kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikut Thalut.

Tabut malaikat yang dimaksud, jika menguraikan 2 ayat tersebut adalah seceduk tangan air sungai. Jika keseluruhan sungai adalah total kemampuan malaikat, baca : kecepatan, maka tabut malaikat yang dibawa Thalut adalah seceduk tangan air sungai, dan dalam hal ini, bisa jadi tabut, tidak lebih dari seteguk saja.

Jika ingat rumus lima dari bahasan sebelumnya (Teka-teki cara membaca Al-Quran), letak kalimat dimana “…tabut itu dibawa oleh malaikat…” berada, adalah kalimat pertama, maka jawaban atas kecenderungan pertanyaan  “apa “ yang timbul akan disimpulkan pada kalimat ke lima, dan itu adalah tepat berada pada kalimat dimana letak kata “…kecuali menceduk seceduk tangan…” berada.

Seceduk tangan, adalah seteguk. Seteguk saja dari total keseluruhan air sungai. Itulah Tabut Malaikat.

Surat Al-baqarah ayat 248 dan 249 menceritakan gambaran awal tentang kecepatan malaikat.

Kemudian…dalam bahasan yang lain, yang mewakili surat tengah,

Surat Ar-Ra’d ayat 11

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

Surat Ar-Ra’d ayat 12

“Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung.”

Surat Ar-Ra’d ayat 13

“Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, demikian pula para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menampakkannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan yang maha keras siksa-Nya.”

Malaikat yang dimaksud berada pada kalimat pertama Surat Ar-Ra’d ayat 11. Dan berdasarkan cara membaca lima (baca: teka-teki cara membaca Al-Quran), kecepatan yang dimaksud terdapat pada kalimat ke lima, yaitu pada Surat Ar-Ra’d ayat 13, yaitu halilintar. Disini saya menulis runut kalimat pertama sampai lima yang dimulai dari surat Ar-Ra’d ayat 11 sampai pada yang kelima yaitu ayat 13, agar pembaca dapat merunut sendiri untuk kemudian, mencari sendiri tentang sifat “kecepatan” yang dimaksud.

Jika merunut mundur pada ayat 12, pembaca akan mendapati kata “kilat…untuk menimbulkan ketakutan dan harapan,” sebuah wujud yang terlihat bahwa, munculnya hanya sekejap saja. Biasanya kilat atau halilintar muncul bersamaan dengan hujan, dan maklum pula bahwa orang menjadi takut, karena bunyinya yang menggelegar kencang. Namun gerakan kilat itu sendiri, dikategorikan sebagai fenomenal dalam hal kecepatan. Bukan hanya munculnya yang sekejap, tapi dalam rentang waktu yang sekejap, jalur kilat atau halilintar membentang begitu jauh.

Selanjutnya, yang mewakili surat akhir, bahasan yang menyertakan sifat (kecepatan) malaikat juga terdapat dalam,

Surat Al-Ma’Arij ayat ke 4:

“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap kepada Tuhan) dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.”

Yang unik kali ini, Quran tidak membuat semacam perumpamaan untuk menggambarkan kecepatan Malaikat, tapi menunjuk dengan angka yang bisa dikira-kira untuk kemudian menjadi semacam rujukan atas betapa hebatnya, kecepatan malaikat sebenarnya.

Yaitu “Sehari.”

Sehari adalah satuan waktu yang sering digunakan untuk menjawab semua dilema manusia mengenai jarak, waktu sering menjadi tolok ukur. Satu-satunya satuan ukur yang ditemukan untuk menandai pertanyaan yang berkaitan dengan “Kapan”, adalah waktu satu-satunya yang mampu menjawab persoalan.

Sehari adalah 24 jam untuk satuan waktu bumi berotasi, atau berputar pada porosnya. Sehari dalam faham Malaikat, adalah jarak tempuh yang digunakan untuk menghadap Tuhan, yaitu kadarnya limapuluh ribu tahun. Perjalanan sehari Malaikat, adalah sama dengan perjalanan limapuluh ribu tahun. Atau dengan kata lain, sehari adalah waktu yang dibutuhkan malaikat untuk mencapai jarak tempuh limapuluh ribu tahun.

Sekarang mari kita andaikan bahwa pembaca mampu berjalan 7 km dalam sehari dengan cara berjalan kaki. Tidak perlu terlalu jauh toh karena ini percobaan hitung-hitungan matematika sederhana. kemudian dikalikan dengan 365 hari dalam setahun, kemudian dikalikan lagi dengan 50.000 tahun, maka pembaca akan bertemu dengan bilangan 127.750.000 dalam satuan kilometer dalam sehari. Sejauh itulah permisalan kecepatan malaikat. Namun itu jika pembaca berjalan kaki sejauh 7 km, bagaimana jika pembaca mencoba untuk naik gerobak misalnya, atau angkutan beroda lainnya, yang lebih cepat? Atau kita mencoba berlawanan dengan berjalan lebih lambat, dengan jalan jongkok misalnya, saya yakin… seyakin-yakinnya dengan perkiraan akurasi yang saya percaya 100% akurat, dengan daya cermat tingkat tinggi, setingkat kemampuan seorang ahli, dengan harapan yang tidak mungkin meleset, cukup realistis, relevan dan tidak muluk-muluk, bahwa pasti…pembaca diam-diam akan pergi mencari kalkulator…

Maayukha Illaiya Mirrabbi

Sabtu, 27 Februari 2021

Ontologi Al-Anfaal

citra hubble space teleskop


Pada gugusan bulan dan bintang yang beredar pada porosnya….

Pada setiap jengkal tanah yang ditumbuhi tanam-tanaman…

Pada setiap perjalanan di hamparan yang luas…

Perumpamaan atas apa yang telah dijanjikan,

Sampai batas waktu yang telah ditetapkan…

 

Chapter 7

We are one the seventh world

 

The Volcan erupt…

They dig way too far…

The mud be a mount, that it look very tall

Blow all everything about, stone and ferro out, to the surface…

They go away…after dig

They “Tsamud” left that to us? Why?

What are they do actually…

No every single male and female thought, that…

We praise Lord no more

It’s forgotten at the east…

Way far from, from the place we need to look into…

Since we change statue to concern with…and,

What we are deal with now… is something different.

We are at…different surface

Prophet remind us…

That kuldi from the west is now serious close to the fajr

The orbit where it stay to hang at, now…

Make east and west to show them own true nature.

Gravity collide…

Raising temperature make the farthest cool look humid

Some lefty planet prepare to jump…already

Story of Adam go away from, from the house…

Is real seriously dominating the era

Kuldi is a form of fruit with bright density

Mouth watering taste and prickly

And Adam got attact in, to the trouble

By found of that prickly kuldi…

It thirst…

Right thirst away even after the first bite…

So he and angel who go alongside with him

Took critical decision, to avoid what possibly worst can come

It look dream for way far long era but not for seventh world…

I mean…angel speed

He is change…

Skin change…

Fragrance change…

And so it too with him smell

That’s fantastic…serious fantastic…

Something live inside the new world while it was exist at the heaven

Lord live at “heaven beneath the sky”

While prophet live and lead new world

We are compromise…

Like the story about…explain that Adam going away from,

From the heaven

We will survive by knock do what Adam did

To start, To once more time, To migrate

 

Maayukhaa Illaiya Mirrabbi

My be bless upon…The meet of…

East and West star

No night…

Noon only

It’s getting hot here…

We should working fast…

I hope...us star survive

***

Kapan…?

Mengurai cerita ke 7 tanpa mengetahui kapan waktu nya, tidak akan membuat pemahaman menyeluruh atas kesimpulan klimaks sesuai dengan apa yang ontology inginkan.

Surat An-Anfaal ayat 42 menyebutkan bahwa :

(Yaitu di hari ketika) kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada pada pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada di bawah kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu. Akan tetapi (Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan. Yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata, dan agar yang hidup itu, hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula). Sesungguhnya, Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.

Namun sebelum berangkat pada tema tentang waktu, blog trajectory akan sedikit memberikan gambaran mengenai bintang dan pola edarnya.

Pertanyaan bagaimana gugusan bintang dapat mengambang di semesta yang luas, dengan milayaran bahkan trilyunan jumlahnya, pertanyaan tentang kemungkinan tumbukan, dengan bergagai gambaran yang melibatkan skenario meteor, asteroit, dan benda mengambang yang tidak terikat oleh planet tapi tertarik oleh gravitasi bintang atau matahari, pertanyaan tentang bagaimana planet dan bintang berotasi, dan lain sebagainya, lebih penting untuk menjawab mengapa skenario seperti bintang barat dan timur akan bertemu dan bersinggungan.

Jika gambaran tentang semesta yang mengambang dengan formasi orbit yang sempurna, dan dapat menopang segala bentuk kehidupan, tanpa ada cela sedikitpun, saking sempurnanya dikatakan bahwa segala bentuk marabahaya tidak akan pernah datang, termasuk tumbukan asteroid dan meteor, namun sayangnya itu mustahil.

Keteraturan adalah  massa gravitasi, dalam hal ini adalah gaya berat dan materi dari masing-masing benda semesta, dan bukan formasi planet dan bintang. ia tidak menumbuk atau bertabrakan karena sebab benda semesta lain menghalangi jalur atau pola orbit menyilang, tapi karena benda berada pada masa material yang dapat saling menghindari daya tarik tumpang tindih satu-sama lain. Jika nilai kecocokan massa tidak ada, benda langit tidak akan memiliki pola medan gravitasi yang sama, sehingga tidak akan bertumbukan.

Daya tarik gravitasi yang membuat formasi bintang dan planet mengikat hanya dimungkinkan jika benda semesta tersebut memiliki pola kesesuaian kutub magnet. Massa yang kecil tidak akan membuat sumbu poros putar, yang artinya ia akan langsung tertarik ke medan magnet benda yang sejalur, namun atmosfer, dari benda yang yang memiliki massa yang lebih berat, yang memiliki sumbu poros putar, akan membelokkan arah pusat tumbukan sebelum akhirnya terbakar, terkikis sedikit demi sedikit sampai akhirnya menyisakan hanya sedikit dan bahkan habis sama sekali.

Massa benda semesta yang mampu membuat sumbu poros putar, dikategorikan sebagai bintang dan planet. massa yang memiliki daya tarik terberat berada pada orbit terluar, dan yang paling ringan akan sangat dekat dengan bintang atau matahari. namun selama benda semesta tersebut memiliki sumbu poros putar, artinya masih memiliki medan gravitasi dan tidak akan membuatnya tertelan oleh bintang atau matahari.

Ya, daya tarik gravitasi adalah jawaban atas pertanyaan yang terkait tentang bagaimana keteraturan formasi pola edar bintang dan planet. namun daya tarik gravitasi tidak hanya menciptakan keteraturan formasi, - karena benda yang memiliki massa akan habis berkumpul dengan “bintang” yang memiliki medan magnet terkuat,  tapi juga menciptakan ruang kosong dimana medan magnet habis gravitasi (nol gravitasi) atau tidak ada daya tarik gravitasi sama sekali, setelah semua bintang dan planet membentuk gugusan formasi, - dimana benda semesta yang tidak terikat lalu lalang, mengelilingi angin rotasi gravitasi, dan membentuk sudut lengkung lalu terlempar ke ruang habis medan gravitasi (nol gravitasi) yang lain. Atau dengan mengukur peluang yang sangat jarang, membuat suatu jalur orbit terpisah karena terjebak diantara daya tarik dua medan magnet bintang dengan masa yang sama atau mendekati sama. Sehingga bukannya berotasi mengelilingi bintang, tapi ia bergerak seolah-olah maju dan mundur, mengikuti daya tarik medan magnet kedua bintang.

Lalu kenapa bintang atau matahari dapat mengambang dan tidak jatuh ke dasar semesta? Ada gurauan yang mengatakan bahwa selama bintang memiliki sumbu poros putar, artinya ada bintang lain yang menemani, selama ada teman, jalan untuk menuju dasar lembah semesta pun otomatis tertutup. Terobosan semacam itu dalam beretorika, dalam banyak segi menghentikan tema debat selanjutnya. Dan memang, sumbu poros putar mengindikasikan bahwa ada daya tarik medan gravitasi lain yang membuat bintang tetap mengambang. Lalu pertanyaan berikutnya, medan gravitasi yang mana yang dimaksud, yang membuat bintang tetap mengambang dan gagal jatuh ke dasar semesta? Jawabannya adalah bintang atas dan bawah.

Posisi bintang tengah akan tetap terjaga, selama dijaga oleh bintang atas dan bawah. Pun demikian dengan bintang atas dan bawah yang dijaga oleh atas dan bawahnya lagi, dan begitulah seterusnya. Namun seperti skenario benda semesta yang terjebak diantara dua gaya tarik medan gravitasi yang sama besar, bintang bisa jadi mengorbit di celah antaranya dan bergerak maju dan mundur, atau jika melibatkan permukaan planet, sebagai tempat menaruh teleskop, dan melihat penampakannya, bintang tersebut akan terlihat bergerak mendekat dan menjauh. Saat mendekat, cahayanya sangat terang dan sebaliknya, menjadi lemah sampai kemudian tidak nampak sama sekali saat bergerak menjauh.

“(Yaitu di hari ketika) kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada pada pinggir lembah yang jauh…”

Artinya saat kedua bintang atau mentari timur dan barat bertemu muka, mereka saling menatap satu sama lain, menampakkan wujud, menampilkan rupa asli, dan jati diri mereka sebenarnya.

“…Sedang kafilah itu berada di bawah kamu…”

 Dalam banyak cerita, Kafilah adalah pengembara yang sedang melalukan perjalanan sedang ia mengemban suatu misi tertentu, dan jika penerapan makna kafilah adalah planet, maka artinya, planet yang sedang melakukan atau akan melakukan perjalanan.

Seandainya teman yang membuat bintang tetap mengambang membuat pola mendekat dan menjauh, dan di saat mendekat atau mencapai titik terdekat, terlihat lalu menarik planet dalam gugusan formasi, artinya gaya tarik gravitasi akan membuat penyesuaian pola atas teori keseimbangan. Dimana masa yang berat akan menarik masa yang lebih ringan. Jika hal tersebut akan terjadi, dan jika pertanyaan “kapan” waktunya sudah dekat, planet akan memberikan tanda.

Dan bagaimanakah tanda-tandanya? dikatakan bahwa kafilah berada dibawah “kamu.” Kata kamu merujuk pada sosok, dan jika kamu dan mereka saling bertemu, maka sosok yang dimaksud kamu adalah tempat bernaung planet dalam keseluruhan rangkaian formasi tata surya. dalam hal ini adalah bintang, atau matahari. jika bintang barat adalah “mereka”, atau mereka yang terlihat datang, maka kata “kamu” berarti bintang timur, atau tempat yang didatangi “mereka”.

Dan “kafilah dibawah” maksud kata dalam ayat tersebut, adalah posisi planet - yang sedang atau akan melakukan perjalanan mengorbit “kamu”  atau bintang - dengan membuat lintasan menghadap ke bawah…

Jika suatu planet tidak mengorbit sejajar dengan yang lain, atau mulai mengorbit dengan membuat lintasan kebawah - diagonal vertikal kemudian lama-kelamaan menjadi murni vertikal - terus ke atas masih dalam lintasan mengorbit matahari, artinya adalah pertanda bahwa bintang barat mulai mendekat, sesuai dengan apa yang quran jabarkan. Yang artinya, tanda pula bahwa planet akan segera terlempar keluar dari formasi, menuju ke tempat bintang barat yang mendekat tersebut.

“Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu…”

Lalu bagaimana…? Bagaimana jika…planet kita tercinta yang indah luar biasa ini, mulai membuat lintasan orbit menghadap ke bawah. Coba pembaca sekalian bayangkan…

Datangnya hari dan tenggat waktu tersebut akan terus diperdebatkan sampai pada titik, dimana fenomena kejadian membuat peringatan yang nyata atau menjadi terlihat dan benar-benar terjadi. Kecenderungan pengabaian, skeptis, bahkan ada yang tidak mempercayai, atas teori yang mengemuka akan tetap menjadi rentetan bahan coretan yang diperdebatkan di atas kertas, sampai pada titik temu bahwa, kejadian tersebut adalah fakta.

“Akan tetapi (Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan. Yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata, dan agar yang hidup itu, hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula). Sesungguhnya, Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.”

Saya yakin setelah merunut kalimat sebelumnya, pembaca dapat mencerna sendiri arti dari kalimat berikutnya tersebut. Perihal atau mengenai apa urusan yang dimaksud…

Sesuai dengan tema surat, An-Anfaal atau dalam bahasa Indonesia berarti “rampasan perang”, teriknya cahaya matahari adalah peringatan atas panasnya fenomena tarik-menarik yang melibatkan dua bintang yang berada dalam posisi yang berdekatan. Lantas harta yang kemudian berhasil dirampas, tentunya tidak akan keluar dari harta yang dimiliki oleh bintang timur dan bintang barat. dan harta yang berhasil dirampas - sesuai dengan penjabaran diatas -, tidak ada lagi yang dimiliki oleh bintang, tidak ada lagi nama lain yang pantas disebut, tidak ada lagi yang sesuai kecuali, tidak lain dan tidak bukan adalah…Planet.

Salah satu diantaranya, adalah tempat kita bernaung.

Maayukhaa llaiya mirrabbi.

7 Masa dan 7 Ayat Surat Al-Fatihah

"Jadi, mari kita tutup bersama-sama dengan membaca surat Al - Fatihah…” *** Sering dalam pertemuan atau majelis, pembaca pasti sudah ...