Sabtu, 20 Februari 2021

Space Race

Sergei Korolev

Sebuah jam dinding kuno berdentang di ruang tengah menandai bahwa waktu tepat menunjukkan pukul 8 pagi. seorang lelaki bersetelan coklat berdiri di depannya terlihat menyesuaikan dengan arloji yang dia bawa, lalu sebentar kemudian ia memasukkannya ke saku. Dan segera bergegas ke luar rumah masuk ke mobil jemputan yang sudah menanti. Sergei Korolev adalah kepala insinyur roket dan desain spacecraft di pusat lembaga penerbangan dan antariksa baikonur milik USSR. Ke sanalah ia menuju.

Tugas menanti dan sepertinya tidak ada raut muka terbebani sedikitpun, karena secangkir cognag armenia yang ia bawa, seperti merayakan bergairahnya kampanye antariksa USSR. Di saat Amerika dan USSR terlibat perang dingin, keseluruhan keputusan Sergei Korolev, membawa dunia pada arah perlombaan yang sama sekali berbeda. Dan ia belum menyadari hal itu.

Sebelum euphoria cerita angkasa sedemikian menggaung dengan Voyager 1 dan 2, spacecraft yang membawa kamera untuk merekam tempat terjauh dalam tata surya, kemudian disusul dengan  New Horizon spacecraft untuk melihat dan merekam planet ke 9 pluto, dan yang sejalur, kampanye era dunia angkasa sebenarnya sudah dimulai pada era perang dingin, yaitu tepatnya pada tahun 1957 dimana Rusia yang masih bernama USSR, mengirim satelit pertama yang mengorbit elips bumi rendah. Satelit tersebut di beri nama Sputnik. Satelit artificial pertama di dunia.

Sputnik 1

Sputnik lepas landas dari kosmodrom baikonur pada 4 Oktober 1957 sekitar jam setengah delapan malam dengan roket R-7. sampai di orbit bumi rendah setelah melalui masa perjalanan dengan kecepatan sekitar 29.000 km/jam. Desain sputnik adalah bola logam yang dipoles dan memiliki 4 antenna yang berfungsi untuk siaran radio. sinyalnya ditransmisikan pada gelombang 20,005 dan 40,002 Mhz, dan dipantau oleh operator radio di seluruh dunia. Radio adalah teknologi yang paling berkembang pada saat itu sebagai sarana berkomunikasi dan mengirimkan berita. Pada peluncuran perdana satelit sputnik, untuk memantau dan mengetahui keberhasilan misi, peran radio sangatlah berfungsi penting. Sinyal siaran radio komunikasi terus mengudara, dan itu berlangsung selama 21 hari hingga baterai pemancar habis pada 26 Oktober 1957. Sputnik mengorbit diam setelahnya sebelum akhirnya kembali jatuh ke atmosfer bumi.

Keberhasilan Uni Soviet (USSR) membuat sputnik mengorbit, menandai krisis hubungan dengan Amerika dan memicu keputusan perlombaan luar angkasa (space race) diantara kedua Negara tersebut. Yang sebelumnya sudah panas dengan perang ideologi. Mimpi liar utopis yang tak pernah masuk akal dalam imaginasi relevan manusia, dikabarkan ke seluruh dunia bahwa mimpi itu dapat terwujud. Jika ada yang mampu melakukannya lepas dari coretan kertas, semua akan mulai menandai, bahwa “ini adalah era”.

Kosmodrom baikonur menjadi saksi bahwa tekad manusia tidaklah semenarik benturan relevansi angan-angan. Ia adalah tonggak dimulainya era luar angkasa, dimana desain roket, kecepatan dan daya ledaknya dihitung untuk pertama kali dalam rangka misi untuk membawa benda mengambang di luar angkasa. Dan keberhasilannya telah mencibir retorika dunia lain yang memiliki tema dan pola yang sejenis, namun tidak sejalan. Baikonurlah desain awal yang menginsirasi imajinasi manusia tentang luar angkasa. Sekaligus membuat skenario tentang “bagaimana bersaing” berubah ke arah yang sama sekali baru.

Sergei Korolev, tidaklah secara sengaja terlibat dengan perkembangan rancangan dunia baru dalam berkompetisi. Awalnya, ia tidaklah mengerti seberapa besar dampaknya untuk bangsa dan negaranya. Ia hanyalah seorang insinyur yang digaji untuk bekerja kompeten sesuai dengan apa yang ia emban. Namun, keputusan politik membuat namanya harum sebagai “perancang”. Untuk membuat dunia mengerti bahwa langitlah, perang selanjutnya.

Sebagai respon atas diluncurkannya sputnik, Amerika merancang program Explorer dan meluncurkannya pada 31 Januari 1958 dengan menggunakan desain roket Vanguard, Namun sebelum pekerjaan selesai, Uni Soviet kembali meluncurkan satelit berikutnya Sputnik 2 menyusul yang pertama, pada 3 November 1957. Pada pengiriman kali kedua ini, uni soviet menyertakan seekor anjing bernama Laika, yang juga merupakan hewan pertama yang berhasil pergi ke luar angkasa dan mengorbit bumi.

Hingar bingar kosmodrom baikonur tidak berhenti dengan keberhasilan kisah Sputnik 1 dan 2, tapi berlanjut dengan misi peluncuran berikutnya, Luna 1A. Pada September 1958, Uni Soviet (USSR) melakukan misi mustahil yaitu uji coba peluncuran pertamanya ke bulan. Melalui misi Luna 1A, USSR mencoba mengirimkan stasiun tak berawak untuk mendarat di permukaan bulan. Sayangnya, misi tersebut tidak berjalan mulus disebabkan pesawat ruang angkasa Luna 1A hilang setelah roket peluncur gagal keluar orbit bumi.

Sejak saat itu, Soviet beberapa kali mengirimkan misi, dan baru pada 1959, Luna 2 berhasil mendarat di permukaan bulan. Untuk pertama kalinya, Soviet memotret sisi gelap bulan, meluncurkan satelit buatan untuk mengorbit bulan, dan mengirimkan wahana penjelajah untuk mengambil sampel tanah bulan dan mengirimkannya kembali kebumi.

Setahun sebelumnya, pada 1958, Amerika memulai propaganda pesawat berawak di luar angkasa melalui program Mercury, tapi baru pada Mei 1961 mereka melakukan percobaan dengan pesawat freedom 7 yang dikemudikan oleh astronot Alan Shepard yang kemudian berhasil mencapai denah suborbit selama 15 menit. Program mercury kemudian dilanjutkan dengan Atlas, pada Februari 1962 yang berhasil mencapai orbit dan terbang selama 3 hari. Proyek berikutnya adalah faith 7 dengan penerbangan periode orbit terlama yaitu 22 hari, pada Mei 1963.

Ditahun yang sama saat Amerika mengirimkan freedom 7, sebulan sebelumnya, baikonur mengirimkan Vostok, pesawat ruang angkasa berawak pertama dalam sejarah. tepatnya diluncurkan pada April 1961, yang juga secara resmi membuat kosmonot Soviet Yuri Gargarin, dinobatkan sebagai manusia pertama yang berhasil terbang melewati atmosfir ke luar angkasa mendahului Amerika.

Keberhasilan Uni Soviet (USSR) menjalankan program luar angkasa tidak berhenti dengan menobatkan Yuri Gargarin sebagai manusia pertama di luar angkasa, tapi juga menempatkan nama Valentina Thereskova sebagai Kosmonot wanita pertama pada posisi yang sama, berhasil mencapai luar angkasa dan mengorbit bumi bersama vostok 6, yang diluncurkan melalui kosmodrom baikonur pada tanggal 16 Juni 1963. Thereskova mengumpulkan data penelitian ilmiah mengenai reaksi tubuh wanita terhadap penerbangan luar angkasa, pengambilan foto dan catatan penerbangan secara manual. Dalam laporan pasca penerbangan, Thereskova menyebutkan mengalami berbagai rasa sakit dan kesulitan dengan pakaian luar angkasa, terutama headset helm. Dia muntah ketika mencoba untuk makan meskipun lapar, dan ia menghubungkan hal tersebut dengan selera yang tidak mau menyesuaikan dan bukan mengacu pada kondisi fisik tubuhnya. Masalah lainnya adalah meskipun badan antariksa soviet telah memberikan makanan, air, dan pasta gigi, mereka lupa menaruh sikat gigi, sehingga meskipun ingin, Thereskova tidak berhasil menggosok gigi-nya.

Thereskova berhasil mendarat tiga hari kemudian pada tanggal 19 Juni 1963 di 200km barat Barnaut, Altai (sekarang Rusia). Penerbangan vostok 6 adalah penerbangan yang terakhir dari seluruh rangkaian program antariksa vostok soviet.

Dua tahun sebelum peluncuran vostok 6, pada tahun 1961, persepsi dunia dan publik Amerika Serikat (US) tentang kepemimpinan Uni Soviet dalam persaingan luar angkasa memaksa JF Kennedy, presiden Amerika terpilih pada saat itu untuk melobi kongres menandatangani program prestisius yang belum pernah ada sebelumnya, pengiriman pesawat berawak yang diyakini terjauh dari yang bisa dijangkau, yakni pengiriman manusia ke bulan. Sejauh yang bisa terbaca, hanya inilah opsi satu-satunya yang akan memenangkan Amerika Serikat dari persaingan luar angkasa dengan Uni Soviet (USSR).

Dan kemudian, dimulailah peresmian program Apollo. Proyek yang menelan dana 20 milyar dollar pada saat itu, atau diperkirakan 223 milyar dollar berdasarkan valuasi pada saat ini. Jika dirupiahkan, mencapai lebih dari 3000 trilyun. Proyek Apollo memakai peluncur roket saturnus, dan keberhasilannya mulai terlihat dari misi kedua Apollo 8, dimana pesawat berhasil membawa awak mengelilingi bulan pada desember 1968. Pada 2 pengiriman berikutnya, Apollo 9 dan 10, manuver docking untuk pendaratan pesawat di bulan mulai dipraktekkan. Dan akhirnya baru pada misi Apollo 11, pada bulan Juni 1969, pendaratan dapat dilakukan.

Orang pertama yang merasakan permukaan bulan adalah Neil Amstrong, diikuti oleh Buzz Aldrin 19 menit kemudian, sementara Michael Collins menunggu di dalam pesawat. Misi Apollo 11 membawa pulang data ilmiah, dan 381,7 kilogram sampel bulan. Program Apollo diakhiri dengan pengiriman misi moonwalk terakhir oleh Apollo 17 pada Desember 1972.

Apollo 17

Setahun sebelum Amerika Serikat mengakhiri program Apollo, pada tanggal 19 April 1971, Uni Soviet meluncurkan program Salyut 1, sebagai bagian rancangan stasiun mengambang luar angkasa pertama tempat tinggal kosmonot melakukan penelitian di luar angkasa. Salyut 1 adalah konstruksi DOS - stasiun orbit berdurasi panjang - awal dari cikal bakal stasiun ruang angkasa lainnya, MIR.

Konstruksi pengembangan Salyut 1 dimulai pada awal 1970 dan setelah hampir setahun dikirim ke kosmodrom baikonur, untuk rencana peluncuran, namun beberapa pekerjaan tersisa yang belum selesai harus memaksa peluncuran mundur dari jadwal sebelumnya 12 April 1971 menjadi tanggal 19 April 1971. Meskipun tertunda, Salyut 1 berhasil mencapai orbit.

Badan antariksa soviet kembali mengirimkam misi DOS berikutnya yaitu soyuz 10, sebagai bagian dari rencana perakitan stasiun di angkasa, namun karena proyek ini sama sekali belum pernah ada sebelumnya, kendala terlihat dan soyuz 10 terpaksa pulang setelah gagal membuka kunci pintu docking yang menghubungkan Salyut 1 dan Soyuz 10. Misi dilanjutkan dengan kru pengganti di soyuz 11, dan berhasil menyelesaikan docking. Dan pada 6 Juni 1971, salyut 1 sukses terhubung dengan soyuz 11.

Keberhasilan ini tidak berlangsung lama ketika kru terbunuh karena katup pemerataan tekanan terbuka sebelum waktunya, menyebabkan kru kehabisan oksigen lebih cepat. Setelah insiden tersebut, misi dihentikan untuk sementara waktu, sambil menunggu desain soyuz diperbaharui.

Kapsul soyuz secara substansial didesain ulang yang memungkinkan setelan tekanan dipakai selama peluncuran, manuver dock, dan masuk kembali. Namun upaya desain ulang soyuz ternyata memakan waktu terlalu lama, sehingga pada bulan September, Salyut 1 keburu kehabisan bahan bakar (versi wikipedia). Dan setelah 175 hari mengorbit, stasiun luar angkasa pertama didunia, terbakar di samudra pasifik.

Masih di tahun yang sama, 1971, Uni Soviet juga mengirimkan Mars 2 dan 3 untuk meneliti permukaan planet mars, mendaratkan wahana, dan menempatkan satelit pengintai yang berhasil mengambil gambar permukaan mars selama 8 bulan. Tak lama berselang, pada tahun 1975, - masih - badan antariksa soviet kembali melalui kosmodrom baikonur mengirimkan misi luar angkasa yang kembali mencatatkan nama USSR sebagai yang pertama, kali ini ke Venus. Mereka menerbangkan Venera 9 yang terdiri dari pengorbit dan pendarat. Tujuannya sama dengan apa yang Mars 2 dan 3 lakukan, untuk meneliti permukaan planet, lapisan awan dan atmosfer.

Prestasi USSR menempatkan namanya sebagai yang pertama kali dalam perlombaan ruang angkasa, berhasil menempatkan banyak tokoh antariksa penting, dan memperkenalkan namanya pada dunia. Perubahan cara pandang terhadap angkasa luar telah dimulai, dan dunia ilmu pengetahuan mendapatkan gambaran baru, melalui banyak catatan-catatan penting yang berhasil dianalisa dan dibukukan.

Kosmodrom Baikonur

Kosmodrom baikonur menjadi landasan berfikir banyak kepentingan dan menjadi saksi, atas kejayaan sebuah peristiwa. kini baikonur, tidak lagi merangsang orang untuk menengok kecuali atas alasan catatan bagaimana lalu lintas angkasa bergema pada masa lalu. Lalu lalang kerumunan orang yang sibuk dengan proyek angkasa luar sudah tidak nampak, yang tersisa kini hanyalah bangkai pesawat peluncur, dan debu yang memperlihatkan bahwa baikonur lebih tepat disebut museum tak terawat. Ya, baikonur terabaikan.

Sejak Uni Soviet USSR terpecah pada sekitar tahun 1990an, baikonur masuk dalam wilayah Kazakhstan. Letaknya 200 km di sebelah timur laut aral atau bagian selatan Kazakhstan, lebih tepat disebut sebagai padang stepa karena tempat tersebut jarang ditumbuhi pepohonan. Otoritas tertinggi menyebut bahwa badan antariksa uni soviet yang diakui, resmi adalah badan milik Rusia, namun karena landasan peluncuran pesawat antariksa yang pertama di dunia consomdrom baikonur tidak berada dalam wilayah otoritas Rusia, keberlangsungan program antariksa berikutnya menemui kendala.

***

Pada akhir 1980an, armada angkatan laut amerika yang terkenal, secara teratur memeriksa perbatasan soviet.  Namun, dua kapal perang AS, kapal penjelajah USS Yorktown, dan kapal perusak USS caron, melanggar perbatasan dan memasuki territorial perairan soviet. Menghadapi hal itu, komandan Armada laut hitam Mikail Khronopulo menugaskan kapal patroli Bezzavetni dan SKR-6 untuk menghalau dan mengambil tindakan tegas jika diperlukan. Caron didekati SKR-6 dan Yorktown didekati Bezzavetni.

Karena armada angkatan laut AS tidak mengindahkan peringatan, armada angkatan laut patrol soviet Bezzavetni menabrakkan kapal dan membuat jangkar berhasil merobek dinding kapal USS Yorktown, cara serupa diterapkan SKR-6 namun tidak berhasil memberikan dampak serius terhadap USS Caron. Kejadian tersebut tercatat sebagai insiden terakhir era perang dingin antara AS dan Uni Soviet.

Dan meskipun ketegangan mereda sesudahnya, bukan berarti perlombaan antara kedua Negara tersebut lantas berhenti…

Sumber : Wikipedia, Russia Beyond

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

7 Masa dan 7 Ayat Surat Al-Fatihah

"Jadi, mari kita tutup bersama-sama dengan membaca surat Al - Fatihah…” *** Sering dalam pertemuan atau majelis, pembaca pasti sudah ...