Tampilkan postingan dengan label medan magne. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label medan magne. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 27 Februari 2021

Ontologi Al-Anfaal

citra hubble space teleskop


Pada gugusan bulan dan bintang yang beredar pada porosnya….

Pada setiap jengkal tanah yang ditumbuhi tanam-tanaman…

Pada setiap perjalanan di hamparan yang luas…

Perumpamaan atas apa yang telah dijanjikan,

Sampai batas waktu yang telah ditetapkan…

 

Chapter 7

We are one the seventh world

 

The Volcan erupt…

They dig way too far…

The mud be a mount, that it look very tall

Blow all everything about, stone and ferro out, to the surface…

They go away…after dig

They “Tsamud” left that to us? Why?

What are they do actually…

No every single male and female thought, that…

We praise Lord no more

It’s forgotten at the east…

Way far from, from the place we need to look into…

Since we change statue to concern with…and,

What we are deal with now… is something different.

We are at…different surface

Prophet remind us…

That kuldi from the west is now serious close to the fajr

The orbit where it stay to hang at, now…

Make east and west to show them own true nature.

Gravity collide…

Raising temperature make the farthest cool look humid

Some lefty planet prepare to jump…already

Story of Adam go away from, from the house…

Is real seriously dominating the era

Kuldi is a form of fruit with bright density

Mouth watering taste and prickly

And Adam got attact in, to the trouble

By found of that prickly kuldi…

It thirst…

Right thirst away even after the first bite…

So he and angel who go alongside with him

Took critical decision, to avoid what possibly worst can come

It look dream for way far long era but not for seventh world…

I mean…angel speed

He is change…

Skin change…

Fragrance change…

And so it too with him smell

That’s fantastic…serious fantastic…

Something live inside the new world while it was exist at the heaven

Lord live at “heaven beneath the sky”

While prophet live and lead new world

We are compromise…

Like the story about…explain that Adam going away from,

From the heaven

We will survive by knock do what Adam did

To start, To once more time, To migrate

 

Maayukhaa Illaiya Mirrabbi

My be bless upon…The meet of…

East and West star

No night…

Noon only

It’s getting hot here…

We should working fast…

I hope...us star survive

***

Kapan…?

Mengurai cerita ke 7 tanpa mengetahui kapan waktu nya, tidak akan membuat pemahaman menyeluruh atas kesimpulan klimaks sesuai dengan apa yang ontology inginkan.

Surat An-Anfaal ayat 42 menyebutkan bahwa :

(Yaitu di hari ketika) kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada pada pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada di bawah kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu. Akan tetapi (Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan. Yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata, dan agar yang hidup itu, hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula). Sesungguhnya, Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.

Namun sebelum berangkat pada tema tentang waktu, blog trajectory akan sedikit memberikan gambaran mengenai bintang dan pola edarnya.

Pertanyaan bagaimana gugusan bintang dapat mengambang di semesta yang luas, dengan milayaran bahkan trilyunan jumlahnya, pertanyaan tentang kemungkinan tumbukan, dengan bergagai gambaran yang melibatkan skenario meteor, asteroit, dan benda mengambang yang tidak terikat oleh planet tapi tertarik oleh gravitasi bintang atau matahari, pertanyaan tentang bagaimana planet dan bintang berotasi, dan lain sebagainya, lebih penting untuk menjawab mengapa skenario seperti bintang barat dan timur akan bertemu dan bersinggungan.

Jika gambaran tentang semesta yang mengambang dengan formasi orbit yang sempurna, dan dapat menopang segala bentuk kehidupan, tanpa ada cela sedikitpun, saking sempurnanya dikatakan bahwa segala bentuk marabahaya tidak akan pernah datang, termasuk tumbukan asteroid dan meteor, namun sayangnya itu mustahil.

Keteraturan adalah  massa gravitasi, dalam hal ini adalah gaya berat dan materi dari masing-masing benda semesta, dan bukan formasi planet dan bintang. ia tidak menumbuk atau bertabrakan karena sebab benda semesta lain menghalangi jalur atau pola orbit menyilang, tapi karena benda berada pada masa material yang dapat saling menghindari daya tarik tumpang tindih satu-sama lain. Jika nilai kecocokan massa tidak ada, benda langit tidak akan memiliki pola medan gravitasi yang sama, sehingga tidak akan bertumbukan.

Daya tarik gravitasi yang membuat formasi bintang dan planet mengikat hanya dimungkinkan jika benda semesta tersebut memiliki pola kesesuaian kutub magnet. Massa yang kecil tidak akan membuat sumbu poros putar, yang artinya ia akan langsung tertarik ke medan magnet benda yang sejalur, namun atmosfer, dari benda yang yang memiliki massa yang lebih berat, yang memiliki sumbu poros putar, akan membelokkan arah pusat tumbukan sebelum akhirnya terbakar, terkikis sedikit demi sedikit sampai akhirnya menyisakan hanya sedikit dan bahkan habis sama sekali.

Massa benda semesta yang mampu membuat sumbu poros putar, dikategorikan sebagai bintang dan planet. massa yang memiliki daya tarik terberat berada pada orbit terluar, dan yang paling ringan akan sangat dekat dengan bintang atau matahari. namun selama benda semesta tersebut memiliki sumbu poros putar, artinya masih memiliki medan gravitasi dan tidak akan membuatnya tertelan oleh bintang atau matahari.

Ya, daya tarik gravitasi adalah jawaban atas pertanyaan yang terkait tentang bagaimana keteraturan formasi pola edar bintang dan planet. namun daya tarik gravitasi tidak hanya menciptakan keteraturan formasi, - karena benda yang memiliki massa akan habis berkumpul dengan “bintang” yang memiliki medan magnet terkuat,  tapi juga menciptakan ruang kosong dimana medan magnet habis gravitasi (nol gravitasi) atau tidak ada daya tarik gravitasi sama sekali, setelah semua bintang dan planet membentuk gugusan formasi, - dimana benda semesta yang tidak terikat lalu lalang, mengelilingi angin rotasi gravitasi, dan membentuk sudut lengkung lalu terlempar ke ruang habis medan gravitasi (nol gravitasi) yang lain. Atau dengan mengukur peluang yang sangat jarang, membuat suatu jalur orbit terpisah karena terjebak diantara daya tarik dua medan magnet bintang dengan masa yang sama atau mendekati sama. Sehingga bukannya berotasi mengelilingi bintang, tapi ia bergerak seolah-olah maju dan mundur, mengikuti daya tarik medan magnet kedua bintang.

Lalu kenapa bintang atau matahari dapat mengambang dan tidak jatuh ke dasar semesta? Ada gurauan yang mengatakan bahwa selama bintang memiliki sumbu poros putar, artinya ada bintang lain yang menemani, selama ada teman, jalan untuk menuju dasar lembah semesta pun otomatis tertutup. Terobosan semacam itu dalam beretorika, dalam banyak segi menghentikan tema debat selanjutnya. Dan memang, sumbu poros putar mengindikasikan bahwa ada daya tarik medan gravitasi lain yang membuat bintang tetap mengambang. Lalu pertanyaan berikutnya, medan gravitasi yang mana yang dimaksud, yang membuat bintang tetap mengambang dan gagal jatuh ke dasar semesta? Jawabannya adalah bintang atas dan bawah.

Posisi bintang tengah akan tetap terjaga, selama dijaga oleh bintang atas dan bawah. Pun demikian dengan bintang atas dan bawah yang dijaga oleh atas dan bawahnya lagi, dan begitulah seterusnya. Namun seperti skenario benda semesta yang terjebak diantara dua gaya tarik medan gravitasi yang sama besar, bintang bisa jadi mengorbit di celah antaranya dan bergerak maju dan mundur, atau jika melibatkan permukaan planet, sebagai tempat menaruh teleskop, dan melihat penampakannya, bintang tersebut akan terlihat bergerak mendekat dan menjauh. Saat mendekat, cahayanya sangat terang dan sebaliknya, menjadi lemah sampai kemudian tidak nampak sama sekali saat bergerak menjauh.

“(Yaitu di hari ketika) kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada pada pinggir lembah yang jauh…”

Artinya saat kedua bintang atau mentari timur dan barat bertemu muka, mereka saling menatap satu sama lain, menampakkan wujud, menampilkan rupa asli, dan jati diri mereka sebenarnya.

“…Sedang kafilah itu berada di bawah kamu…”

 Dalam banyak cerita, Kafilah adalah pengembara yang sedang melalukan perjalanan sedang ia mengemban suatu misi tertentu, dan jika penerapan makna kafilah adalah planet, maka artinya, planet yang sedang melakukan atau akan melakukan perjalanan.

Seandainya teman yang membuat bintang tetap mengambang membuat pola mendekat dan menjauh, dan di saat mendekat atau mencapai titik terdekat, terlihat lalu menarik planet dalam gugusan formasi, artinya gaya tarik gravitasi akan membuat penyesuaian pola atas teori keseimbangan. Dimana masa yang berat akan menarik masa yang lebih ringan. Jika hal tersebut akan terjadi, dan jika pertanyaan “kapan” waktunya sudah dekat, planet akan memberikan tanda.

Dan bagaimanakah tanda-tandanya? dikatakan bahwa kafilah berada dibawah “kamu.” Kata kamu merujuk pada sosok, dan jika kamu dan mereka saling bertemu, maka sosok yang dimaksud kamu adalah tempat bernaung planet dalam keseluruhan rangkaian formasi tata surya. dalam hal ini adalah bintang, atau matahari. jika bintang barat adalah “mereka”, atau mereka yang terlihat datang, maka kata “kamu” berarti bintang timur, atau tempat yang didatangi “mereka”.

Dan “kafilah dibawah” maksud kata dalam ayat tersebut, adalah posisi planet - yang sedang atau akan melakukan perjalanan mengorbit “kamu”  atau bintang - dengan membuat lintasan menghadap ke bawah…

Jika suatu planet tidak mengorbit sejajar dengan yang lain, atau mulai mengorbit dengan membuat lintasan kebawah - diagonal vertikal kemudian lama-kelamaan menjadi murni vertikal - terus ke atas masih dalam lintasan mengorbit matahari, artinya adalah pertanda bahwa bintang barat mulai mendekat, sesuai dengan apa yang quran jabarkan. Yang artinya, tanda pula bahwa planet akan segera terlempar keluar dari formasi, menuju ke tempat bintang barat yang mendekat tersebut.

“Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu…”

Lalu bagaimana…? Bagaimana jika…planet kita tercinta yang indah luar biasa ini, mulai membuat lintasan orbit menghadap ke bawah. Coba pembaca sekalian bayangkan…

Datangnya hari dan tenggat waktu tersebut akan terus diperdebatkan sampai pada titik, dimana fenomena kejadian membuat peringatan yang nyata atau menjadi terlihat dan benar-benar terjadi. Kecenderungan pengabaian, skeptis, bahkan ada yang tidak mempercayai, atas teori yang mengemuka akan tetap menjadi rentetan bahan coretan yang diperdebatkan di atas kertas, sampai pada titik temu bahwa, kejadian tersebut adalah fakta.

“Akan tetapi (Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan. Yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata, dan agar yang hidup itu, hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula). Sesungguhnya, Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.”

Saya yakin setelah merunut kalimat sebelumnya, pembaca dapat mencerna sendiri arti dari kalimat berikutnya tersebut. Perihal atau mengenai apa urusan yang dimaksud…

Sesuai dengan tema surat, An-Anfaal atau dalam bahasa Indonesia berarti “rampasan perang”, teriknya cahaya matahari adalah peringatan atas panasnya fenomena tarik-menarik yang melibatkan dua bintang yang berada dalam posisi yang berdekatan. Lantas harta yang kemudian berhasil dirampas, tentunya tidak akan keluar dari harta yang dimiliki oleh bintang timur dan bintang barat. dan harta yang berhasil dirampas - sesuai dengan penjabaran diatas -, tidak ada lagi yang dimiliki oleh bintang, tidak ada lagi nama lain yang pantas disebut, tidak ada lagi yang sesuai kecuali, tidak lain dan tidak bukan adalah…Planet.

Salah satu diantaranya, adalah tempat kita bernaung.

Maayukhaa llaiya mirrabbi.

7 Masa dan 7 Ayat Surat Al-Fatihah

"Jadi, mari kita tutup bersama-sama dengan membaca surat Al - Fatihah…” *** Sering dalam pertemuan atau majelis, pembaca pasti sudah ...